Sekedar pemahaman tiada salah bukan, Ilmu apa saja dapat kita terima asalkan ilmu yang benar benar bermanfaat bagi diri kita, sahabat, teman-teman sekolah ataupun orang lain yang ada di lingkungan tempat kita tinggal. Kali ini saya mencoba berbagi Ilmu Tentang Pemahaman Mengenai Faktor Remaja Melakukan Hubungan Seks. Semoga bisa bermanfaat bagi teman remaja yang saat ini masih menempuh pendidikan sekolah.
Seringkali kaum remaja saat ini mempunyai pandangan yang salah bahwa pasangan merupakan masa dimana seseorang boleh mencintai maupun dicintai oleh kekasihnya. Apalagi bagi teman teman yang masih duduk di bangku sekolah, biasanya kebiasaan yang sering dilakukan adalah berpacaran sama salah satu temannya, sah sah saja seh.
Biasanya dalam hal ini bentik ungkapan rasa cinta (kasih sayang) dapat dinyatakan dengan berbagai cara, misalnya pemberian hadiah bunga, berpelukan, berciuman, bahkan melakukan hal yang di larang agama yaitu melakukan hubungan seksual. Secara fisiologis kaum remaja dapat dilihat dari tinggkahlakunya. Tingkah laku yang di dorong oleh hasrat seksual kepadalawan jenis.
Bentuk bentuk tingkah laku ini dapat beraneka ragam, mulai dari perasaan tertarik hingga bertingkah laku mengajaknya berkencan. Sebagian tingkah laku in memang tidak memiliki dampak, terutama tidak meimbulkan tanda tanda perubahan fisik yang kelihatan bagi orang yang bersangkutan atau di lingkungan sosial. Akan tetapi prilaku seksual dapat saja menimbulkan dampak psikologis yang sangat serius dialami, seperti rasa bersalah, depresi, marah-marah, dan agresi.
Prilaku seksual dapat dimulai dengan hal-hal yang sagat sepele, misalkan dengan hasrat yang ada dalam benaknya juga semua usaha berdandan diri dengan alasan supaya lawan jenisnya dapat tertarik dan kagum melihatnya.
Berbagai prilaku seksual remaja yang belum saatnya melakukan hubungan seksual secara wajar :
- Berpacaran dengan berbagai prilaku seksual yang ringan seperti sentuhan, pegangan tangan, sampai pada ciuman.
- Masturbasi atau onani yaitu suatu kebiasaan buruk berupa mani pulasi terhadap alat geital dalam rangka menyalurkan hasrat seksualnya untuk memenuhi kenikmatan yang sering terjadi pada saat goncangan emosi dan hasrat seksual sudah tidak tertahan lagi. Dan hal ini bisa dilakukan oleh kaum lelaki dan perempuan dengan tujuannya adalah untuk mendapatkan kepuasan dan kenikmatan seksual.
- Efek aktifitas seksual secara salah
- Prilaku remaja yang mengarah kepada kegiatan yang mengarah kepada kepuasan yang pada dasarnya menunjukan tidak berhasilnya seseorang dalam mengendalikannya.
Berdasarkan sebuah survey menurut Kaiser Family Foundation (2010) bahwa Para remaja khusunya yang berusia atara 12 tahun hingga 18 tahun melakukan hubugan seks adalah:
- Pasangan Laki-laki atau perempuan mendesak (61 % dari perempuan, 23 % dari laki-laki)
- Beranggapan bahwa dirinya sudah siap (59 % laki-laki, dan 51 % perempuan)
- Mereka inin di cintai (45 % perempuan , 28 % laki-laki)
- Mereka tidak ingin di olok-olok karena masih perjaka/perawan (43 % laki'', 38 % perempuan)
Demikianlah Pembahasan mengenai Hubungan seks yang sering dilakukan oleh kaum remaja saat ini, semoga saja dalam pembahasan ini dapat menjadi pemahaman dan semoga saling berbagi kepada sesama terutama bagi teman yang masih duduk di bangku sekolah semoga dapat memberi tahuu teman-teamnnya.